|
kebiadapan 1 |
Di jaman yang sudah serba bobrok ini, seluruh umat manusia, khususnya bangsa Indonesia di tanah air kita ini sedang terjadi krisis moral, krisis jati diri, dan krisis Identitas. Hal itu terjadi karena masyarakat Indonesia terutama kaum yang berkuasa seperti elit politik, kaum cendekiawan, kaum borjuis, dan pemerintahan sendiri lebih mementingkan kebutuhannya sendiri . Mereka hanya peduli dengan kebutuhan mereka dengan kekuatan hasrat untuk memuaskan sifat duniawi yang membutakan nurani. Namun sifat-sifat itu sudah dianggap wajar oleh masyarakat Indonesia sendiri yang tengah putus asa dalam mengubah sistem dan dilema yang terjadi saat ini. Bagaimanapun, kita masih bisa bergerak untuk arah positif yaitu dengan menjadi yang terbaik dalam bidang yang kita tekuni saat ini.
Menyikapi perang media, doktrin dari media massa terutama televisi dan internet adalah kesulitan yang benar-benar kita lengah seperti ini. masih ingatkah kalian , mengenai isu globalisasi ?! kita digadang-gadang tidak siap untuk persaingan globalisasi. Sebenarnya iya,. kita belum mampu memproteksi diri, sehingga, masyarakat awam , dewasa ini telah digencar dengan doktrin -doktrin penghancuran bangsa. Sasaran mereka adalah remaja . Remaja atau usia muda yang nantinya akan menjadi penerus bangsa. Sifat remaja, kaum muda-mudi yang haus akan informasi, ditanamkan sejak dini untuk terus mengakses sifat-sifat hedoism . Mereka terus dididik dengan budaya konsumerism. Sehingga, rasa ketidakpercayaan dengan dirinya sendiri dan rasa tidak hormatnya dengan dengan bangsa mereka sendiri akan ikut mengakar. Begitulah sistem penghancuran suatu bangsa. Doktrin- doktrin ini sudah terjadi. Lalu, televisi di tanah air yang terus mengadaptasi dan mengekor budaya Barat itu secara terus-terusan memaparkan tokoh yang tenar biasanya banci. BANCI atau gelagat Waria ini dikondisikan untuk penerimaan masrakat supaya perilaku itu dianggap wajar. begitulah naasnya. Kerudung , busana , yang akan melakukan tugasnya melalui visual, digempur secara terus menerus sehingga masyarakat lupa, akhlak yang mana pernah diajarkan melebur menjadi ketidakberdayaan yang sudah mengakar. Lebih baik kolot miskin, tapi kaya moral, bersahaja, daripada menjadi budak bodoh yang tidak tahu apa-apa. ketakutan untuk berjuang demi sesuap nasi dan ketenaran pribadi adalah sifat setan yang menembus pada negara yang berbasis ketuhanan.
Penulis sadar, dengan menyertakan foto tidak pas ini, juga seolah mendukung konpirasi .namun penulis juga menyadari bahwa masih ada orang yang cerdas melihat secara gamblang bahwa dokumentasi foto itu untuk sebuah sindiran pada keadaan yang sudah mengakar ini.
|
kebiadapan 2 |
|
kebiadapan 3 |
|
sangat biadap. |
|
|
|
Komentar
Posting Komentar